Minggu, 26 Juli 2009
RPFFP’s home
Gue : “Permisi Bang, mau Tanya. Tahu rumahnya RPFFP nggak Bang?”
Abang 1 : “RPFFP siapa Neng? Kagak kenal saya”
Gue : :”RPFFP. Sekolahnya SMA Cakrabuana Bang”
Abang 2 : “Nama bapaknya siapa Neng?”
Gue : “ Pak Prasetyo”
Abang 2 : “Disini setahu saya ada 2 orang namanya Pak Prasetyo Neng. Yang satu kerja di (gue lupa) yang satu pindahan dari Jawa”
Gue : (tersenyum) “Yang terakhir Bang”
Abang : “Oo Pak Tyo. Neng –memberi petunjuk petunjuk)”
Singkat cerita, 15 menit kemudian gue ama Mbak Ning udah ada di depan rumah RPFFP. Gue ketok ketok pintu, bunyiin bel berkali kali. Tak ada jawaban. Tiba tiba salah satu tetangganya datang dan bilang kalo RPFFP sekeluarga nggak ada, lagi jalan ke Bandung =(, gue hopeless, ya udahlah emang gak jodoh. Gue naik ke bajaj sambil nunduk. Mbak Ning Cuma bisa menatapku. Gue lalu ngeluarin tissue yang selalu ada dalam tas tangan coklat gue. Gue pinjem pulpen sopir bajaj (untung bawa) lalu disana (tissue) gue nulis nomor Hp gue dan gue tulis …beri sedikit waktu, agar ku terbiasa bernafas tanpamu… tanpa identitas gue. Kalopun RPFFP peduli dia pasti tahu kalo itu gue…
Jakarta
Kami turun di terminal Lebak Bulus dan dijemput keluarga dari Ciputat. Disanalah kami akan menginap 2 hari di Jakarta ini.
Keesokan harinya, di gawangi Pak Topo (pakde sekaligus guide nya =D ) kami mengelilingi ibukota ini. Bokap turun di kantor pusat beliau yang terletak di Jakarta Pusat didampingi Pak Topo sedangkan gue ama Mbak Ning (kakak sepupu jauh gue + anak Pak Topo) jalan2 entah kemana kaki akan berhenti. Gue ngajak Mbak Ning petualang, nyari rumah RPFFP maksudnya, Mbak Ning setuju. Setelah mendapat izin, kami pun berpisah dengan daddy daddy kami. Untuk lebih detail tentang RPFFP, silahkan baca postingan selanjutnya.
Malamnya, gue ama Bokap berangkat ke Bandung –tujuan utama kami-. Dengan mengendarai mobil yang baru Bokap beli dengan murah di Jakarta, kami membelah indahnya malam di perjalanan. Nyampek Bandung jam 7 malam, disuguhi makanan enak hehe.. Pak Romo, Bude Arum, Dek Naya dan Mas Dimas menyambut kami dengan hangat. Tak jarang mereka cerita cerita tentang almarhum sebelum Mbak Selvi meninggal dunia =(.
Esok paginya, gue dan bokap dipandu Bude Arum ziarah ke makam Mbak Selvi. Makamnya tidak terlalu jauh, hanya dengan naik mobil setengah jam kami tiba di rumah masa depan itu…..kejadian selanjutnya tidak bisa dituliskan (maaf).
Siangnya, setelah makan siang gue ama bOkap pamit untuk balik ke Jawa alias pulang ke Ponorogo. Welcome!!
Kamis, 23 Juli 2009
JAKARTA, I’M COMING!!!
2 Minggu meninggalnya Mbak Selvi, Bapak ngajak gue ke
Rencana kita (gue ama bapak) berangkat hari Jumat jadi nyampek
Yang nggak terbayangkan lagi, sebelum k
Ahhh, bodo amat, k butiknya bude Arum ajja =D
Oke deh, gue harus rela ninggalin sekolah gue salaam 1 minggu, mumpung belum ada pelajaran juga =)
Segala sesuatu yang bernyawa itu pasti akan mati
Perjalanan pulang ke Ponorogo yang melelahkan benar2 membuat rombongan terlelap di bus. Gue pun demikian juga. Gue duduk sama Vita ketika itu, tidur..kecapekan. Hp gue bunyi, Mbak Lupi kakak sepupu gue nelpon, gue angkat males-males paling juga minta oleh-oleh . Tapi ternyata begitu gue tahu maksudnya menghubungi gue, gue kaget!! Kayaknya hidup ini udah berhenti sampai disini, kerongkongan kering, tapi juga sesak. Air mata tak dapat terbendung lagi dan gue nangis. Waktu itu, 5 Juli 2009 pukul 19.03 Aurella Selvyarunda, kakak sepupu gue meninggal karena kecelakaan di
……………………………………………………………………………………………….....................................................
Sampai di Madiun, gue oper tempat duduk lagi (ini udah 4X oper setelah sebelumnya sama Mazhi, Vita, Citra dan terakhir Rangga) coz Mazhi pindah ama YiErSan. Gue duduk ama Rangga. Dia sempat tahu kejadian meninggalnya kakak gue yang nyebabin gue nangis tadi, dia nenangin gue, genggam tangan gue menyuruh gue mencoba untuk bersabar…
Gue benar-benar sadar, sadar bahwa mbak selvi telah pergi selama-lamanya dan tak mungkin kembali lagi kalau ditangisin… semoga mbak selvi tenang di alamNya, amin.
BALI!!! =)
Kita rombongan datang ke sekolah pukul 11 dan berangkat sekitar pukul 12an. Di sekolah penuh bangets sama koper seolah rombongan berangkat haji heheeee..pengen cepat sampai
Di bus, gue duduk ama Mazhi. Depan kita ada Ratih ama Fitria, belakang kita ada Rangga ama Tama, di sebelah kanan kita (gue ama Mazhi duduk di kiri yang kursinya 2) ada Mila, Mia ama Hanni. Berangkaaaaaaaattttt!!!
Oya, gue yang saat itu dalam keadaan nggak enak badan bawa obat dan diminum ketika bus berhenti untuk makan, sumpah ribett bener mana gue nggak bisa minum obat lagi jadi pake di gerus segala, digerusin Mia hehe..
Di perjalanannya itu benar2 kerasa deketttt bangetsss sama anak2, yahhh nggak nyadar setahun lagi udah pisah =(
Rombongan sampai di
Pulang dari Sanur kami ke sebuah hotel untuk menumpang mandi dan makan pagi hehe, lalu landjutt lagi ke Tanjung Benoa. Karena waktu itu saku gue ngepresss bangets, jadi Cuma bisa ke Pulau Penyu =(

Muka gue pucet, ketakutan soalnya hehe
Pulang dari Tanjung Benoa kami rombongan lanjuttt lagi ke GWK (Garuda Wisnu Kencana).

Kapan itu semua dapat terulang?
Pulang dari Tanjung Benoa, kami melanjutkan perjalanan ke Joger. Gila, Joger bener bener rame!!!gue sempet tenggelam di antara pengunjung disana. N thanks buat Tama, Hanni, Lukas, Mazhi yang udah Bantu gue saat itu karna gue pas lagi nggak enak badan n mendadak panas dingin disana.
Pas gue nyari kaos, bingung muter muter kesana kemari tiba2 Tama manggil gue, “Ya ya ya, sini lho..” akhirnya gue disumpelin diantara pengunjung n dapatlah kaos!!!meski ukurannya gede, thanks ya Ma… antrian ke kasir yang memanjang membuat gue semakin pusing (tahu ndirilah, gue takut ama keramaian) n datanglah Hanni juga Lukas menawarkan diri untuk mengantre di kasir, akhirnya gue nunggu diluar ama Mazhi. Thanks ya Hanni, Lukas =). Di pinggir kolam Joger, 2 anak manusia menanti 2 sahabatnya yang berjuang melawan kesumpekan di dalam joger
Beberapa menit, gue terbangun and ternyata Hanni juga Lukas selamat dari kesesakan pengunjung!!! =) akhirnya perjalanan ke Kuta melihat sunset pun lanjut…
Habis Isya waktu
Second day!!
Lihat tari barong!!
Sepulang dari nonton Tari Barong, lanjut ke Pasar Seni Sukowati!!! Shopping!! Gue habis 122.000, baju 6 dan daster 1 hehee..sampai di jalan menuju bus, sreeetttt belanjaan gue diambil orang. Sebelum gue teriak COPET, gue noleh kea rah orang yang nyerobot belanjaan gue tadi, Rangga tersenyum manis dihadapan gue. Untung belum teriak copet, kalo udah, nggak tahu deh gimana nasib anaknya Pak Langen itu!
Setelah makan siang di bus, perjalanan selanjutnya ke Tanah Lot!!
The last day!!!
Oke, saatnya pulang. Sebelum pulang, rombongan mampir dulu ke Bedugul dan Pantai Lovina. Perjalanan ke Bedugulnya juga seru. Di pandu oleh Mbok Linda (guide dari biro kami) tawa dan canda rombongan memecah nuansa pulau Dewata ini.
Pukul 10 waktu
Gambar terbaik, menurut gue, hehe
Oke, selesai sudah serangkai kegiatan kita (rombongan SMA Immersion) di
Minggu, 12 Juli 2009
YEEEEEEEESSSSSSSSSSSSSS!!!!
Pacitan
Oke, beberapa minggu yang lalu tepatnya tanggal 30-31 Juni 2009 sekolah gue ngadain outbond ke Teleng Ria, Pacitan. Jadi kebetulan hari itu gue juga jadi panitia beberapa teman gue dari OSIS. Gue, Mazhi, Hanni, SieBosz, Lukas, Mila, Unul, Hanif, Hafidh, Zaim. Rombongan berangkat kurang lebih jam 8 dan sampai disana jam 11, mendirikan tenda lalu permainan dimulai!!! Gue nyoba flying fox Kawan!!! Gue yang takut ketinggian ini gitu lochhh…
Malamnya, anak kelas 1 (sekarang kelas 2) diuji keberaniannya dengan JJM – Jalan Jalan Malam di semak belukar yang gelapp gulitaa, jadi inget tahun lalu deh ketika angkatan gue yang digituin hhehhe…
Esoknya, permainan di pantai, seru banget meski panasnya matahari menyengat. Dikit-dikit Tanya ama Mazhi “Zhi, item gga?” Mazhinya Cuma geleng-geleng kepala. Kegiatan Outbond ini 2 hari 1 malam, dan setelah permainan pantai yang cukup melelahkan, kami pun bersiap untuk pulang.
Rabu, 24 Juni 2009
Holiday1
Esok paginya, gue ngajak adik gue Dek Thesna basket di alun2 Pacitan.Rumahnya deket ama alun2. Sepulang basket, gue ngajak adek gue ke makam adik gue yang udah meninggal.
Sampai di depan gerbang makam.
Thesna "Mbak, beneran gga perlu diantar masuk?"
Gue "Enggak,ah bawel luu...Tunggu gue 10 menit lagi" (berjalan cuek masuk ke makam)
Gue nemuin batu nisan berwarna biru muda,gue hampiri batu itu karena gue pikir itu makam adik gue.Maklum,2tahun sudah tak kesana.
Gue jongkok (gakPUP) disana,berdoa,lalu meneteslah airmata...
Sepuluh menit kemudian,gue denger seseorang memanggil nama gue, gue menoleh...
Thesna "Ngapain Mbak?"
Gue "Berdoa,loe kira??"
Thesna "Buat almarhum?"
Gue "Iya..."
Thesna "Ya ellah,Mbak kuburannyaitu tuh disana..nohh..."(sambil nunjuk batu nisan polos yang jauhhh di ujung).
Gue (syokk)
Jadi singkat ceritanya, gue ngulang lagi berdoa untukalmarhum adik gue. Gue minta sama Allah akan ketenangan adik di SurgaNya...
Selasa, 16 Juni 2009
UAS
Hahaaaaa, akhirnya terbebas juga dari UAS yang mengenaskan. Meskipun UAS telah usai, tapi deg-deg an juga nunggu rapotan. Oya, ini nilai gue dari beberapa mata pelajaran:
-Sosiologi : 82 = good, keep study hard Lia =)
-PKn : 77 = it’s okey, HAMPIR remidi!!
-Geografi : 68 = hopeless dah
-Agama : 77= ngepersss sanagdhh
-Bhs. Indonesia : 76 = gga nguatin!!!!!
-Bhs. Inggris : - =jeblok
-Bhs.Mandarin : ehmmm ehmmm…. 95!!!!! =pantas jadi TKW
-Sejarah : (lupa dah)
-Ekonomi : (lupa juga)
-Komputer : (gga tahu)
-Seni : (gga tahu)
-Matematika : HANCCCUUURRRRR
Gue bingung bersikap pas lagi ulangan. Kalo PD, ntar ke-pd-an malah nilainya kacau. Gga PD, pesimis juga malah hopeless. Santai aja kali ya, tapi jangan terlalu santai… *_*
Minggu, 14 Juni 2009
GUE TETAP NGGAK MAU PINDAH
Orang pertama yang gue kabari tentang –apakah gue jadi pindah?- ini adalah Mazhi n Hanni. Pendapat kami bertiga sama, mending ke Trenggalek aja pindah kerjanya biar sekolah dan rumah TETAP di Ponorogo, toh bentar lagi
Beberapa hari kemudian kabar itu terdengar oleh Tama, Deni ama Rama yang diberitahu Rangga. Komentar mereka:
Tama : (diem ama pasang tampang melas)
Deni : “Hoalah Li, Li ojo pindah tow…sekolah tinggal setahun aja”
Rama : “Lha iya, ntar di
…………………………………………………………………………………………….
Kalau gue pindah gimana ya?? Untuk sementara yang tahu itu saja n mudah-mudahan nggak nyebar lagi beritanya. Toh, itupun belum tentu benar gue pindah (amin).
Mazhi, suatu ketika pas nonton pertandingan futsal bareng bilang, “Kamu nggak bakalan nemuin orang yang pernah kamu temui disini. Orang kembar aja beda, apalagi yang nggak kembar…”….kembar??
Gue kepikiran seseorang….bagaimana kalau gue beneran ke
Ahhhhhhh, gue TETEP nggak mau pindah!!
GUE NGGAK MAU PINDAH
Gue nggak mau pindah, meski bokap nyokap maksa gue…
Gue nggak mau pindah, meski rumah baru gue lebih bagus dari sekarang…
Gue nggak mau pindah, meski di
Gue nggak mau pindah, meski disana banyak tempat menarik dari sekarang…
Gue nggak mau pindah, karna gue nggak mau lepasin apa yang udah gue dapet disini begitu saja……………………………………………………………………………….
Jadi, Bapak itu pindah kerja..jadi kami (gue sama ibu gue) terpaksa ikut beliau kemana beliau akan berlabuh. Target pertama
Gue nggak mau pindah gitu aja, itu sama aja gue udah lepasin apa yang gue dapet disini. Ngedapetin lingkungan tempat tinggal menyenangkan seperti yang gue tinggalin sekarang itu nggak semudah beli baju yang meskipun bagus dipandang tapi nggak nyaman di pakai. Ngedapetin sekolah seperti yang gue tinggali sekarang itu nggak semudah dapetin rumah makan, kita cocok langsung makan, engggaaakkkk..perlu adanya perkenalan diri akan menu-menunya terlebih dulu. Ngedapetin teman dan sahabat gue sekarang itu nggak semudah mancing ikan di ngedam langsung dapet 2-3 ekor, tapi butuh berhari-hari, berbulan-bulan, atau bahkan bertahun-tahun buat penyesuaian antara ikan dengan umpan apa yang kita berikan. Dan satu lagi, ngedapetin semangat itu nggak semudah kita melukis pelangi dilangit yang tinggal ambil kanvas dan cat air, gambar, lalu jadilah, tapi sesulit menggambar petir yang berkelok-kelok karena semangat itu muncul ada sebabnya..dan sebabnya ada disini, di Ponorogo…
Gue nggak mau pindah…
Tapi kalau Bapak disuruh milih ke mana beliau pengen ditempatkan, gue bakalan berdoa di TRENGGALEK, karena Bapak bisa pulang-pergi Ponorogo-Trenggalek dengan waktu 2jam saja dan nggak perlu pindah rumah. Mungkin dalam hal ini gue emang childish, atau bahkan egois,…tapi plisss bayangkan n rasakan kalau kalian jadi gue. Apa mungkin kalian sia-siakan sesuatu yang kalian sayangi??pasti enggak…
Tapi, kecuali kalau Bapak milih
Jumat, 29 Mei 2009
Perjanjian
Gue sama Citra buat perjanjian. Jadi, gue itu sering gosipin Citra sama Nugroho dan Citra sering gosipin gue sama Rangga. Tiba2 aja Senin malam pas les Matematika Citra ngobrol ke gue.
Citra : Ya, gue nggak enak ama Nugroho gara2 digosipin sama dia.
Gue : Nggak enak gimana Cit?
Citra : gue jadi nggak nyaman kalo ngobrol ama dia.
Gue : emang siapa sih yang dulu pertama kalinya gosipin lo ama Nugroho?
Citra : ELO DODOL!!
Gue : gue ya Cit, duhh sorry deh. Emmm, gini aja. Gimana kalo kita buat perjanjian?
Citra : Perjanjian apa?
Gue : Gue nggak akan gosipin lo ama Nugroho lagi, tapi lo juga janji nggak gosipin gue ama Rangga lagi. Gimana?
Citra : Oke gue setuju, deal?
Gue : Deal.
Dan begitulah, perjanjian itu dilaksanakan seorang Lia Amelia Martin dan Citra Gaffara Taqwarahmah dengan saksi Ibu Dewi dan Mila, juga kesunyian malam tentunya.
Pengacau
Selasa sepulang sekolah, anak2 Adam Smith banyak yang kabur dari les. Gue yang saat itu lagi berdramatisasi sama lagunya Menunggumu-Ridho Rhoma heran aja lihat Rangga, Rama ama Suryono berlagak aneh di belakang kelas. Gue celingukan ngelihat mereka. Mereka takut lihat gue.
Rangga : gga masuk kelas Ya?
Gue : lha kalian??
Suryono : mau pulang kok nyapo we..
Gue langsung aja menarik Rangga ama Suryono n nyuruh mereka buat masuk kelas biar gga bolos. Karena tangan gue Cuma 2, otomatis Rama berhasil kabur. Gue berkutat ama Rangga n Suryono. Gue narik2 jaketnya Rangga n -yang ini nggak bangets- narik rambutnya Suryono. Tapii, mereka berhasil kabur!! Tapi gue nggak nyerah gitu aja, ngejar mereka..tapi sayang, gue kehilangan jejaknya.
Tapi, beberapa menit kemudian, gue denger Tama teriak ‘aaaaaaaaaaaa’ gitu, gue langsung ke kelas Hemmingway buat mastiin apa benar yang teriak itu Tama?? Dan yupp, bener bangetss..ternyata di Hemmingway ada Tama dan juga ada Rangga. Gue manggil Ratih, Ratih datang n narik Tama supaya masuk ke kelas. Tinggal Rangga yang di Hemmingway dengan napas ngos-ngosan (katanya nggak kuat sembunyi di toilet sekolah yang pesinggg sangat) masih duduk2. Gue ceramahin dia bentar. Tiga menit kemudian, lalu dia ngajak gue masuk kelas. Yes successs!!! Gue, dan beberapa Hawa Adam Smith bangga banget hari ini coz udah bisa buat kaum Adam gga bolos, yya meskipun ada 2 orang, Mahdian sama Doni yang berhasil kabur.
Coretan saja
Coretan lagi…
Nggak tahu mau nulis apa…coretan lagi…
Nggak ada angka di coretan ini, hanya beberapa huruf saja yang terangkai menjadi sebuah kalimat…
Kalimat yang sama sekali pula nggak ada artinya…nggak ada harganya…hanya sebuah coretan yang mungkin sekali dua kali membaca lalu jenuhlah sudah yang membaca…
Coretan ini tak mampu membuat orang tersenyum, tertawa, atau bahkan bersedih…tidak,, ini bukan apa-apa, hanya sebuah coretan…
Coretan ini tak berarti…tak berarti apapun bagi penulisnya…coretan ini hanya….!!! INGAT!! Hanya coretan yang aku tulis karena kekosongan yang sejenak aku alami dan tak untuk selamanya…
-ditulis, Kamis 5 Februari 2009 di kelas dalam keadaan sendiri
Ingat dulu
Kemarin pas buka-buka file OSIS, gue nemuin salah satu file OSIS juga yang telah lama terkubur dalam kesesakkan meja belajar gue.
Jadi, pas kita (anak OSIS) nge-MOS in bulan Juli 2008 lalu, gue terpilih sebagai Kakak Teramah. Ih waow!! Gak Cuma gue sich, dan ini dia yang beruntung pada hari itu…
1. Kakak Tersembunyi : Andyka sama Maulida
2. Kakak Tergalak : Rizal sama Mila
3. Kakak Terfavorit : Mazhi sama Zaim
4. Kakak Terbawel : Mia saja
5. Kakak Tersabar : Lukas sama Vita
6. Kakak Tercuek : Dewan sama Khusnul
7. Kakak Termanis : Hanif sama Jojo
8. Kakak Teramah : Wafda sama Lia (hhyyyyaaahhhh)
9. Kakak Terunik : Hafidh sama Hanni
Jadi senyum-senyum sendiri deh ingat dulu… ^_^
Sekedar nulis
Apa aku MANUSIA BODOH apabila terus berharap sesuatu hal yang tak mungkin terjadi?? Aku hanya MANUSIA BIASA yang juga punya MIMPI meski itu tak pernah terwujud…
Aku mohon, JANGAN PERNAH BERUBAH. Sikapmu padaku… karena, JUJUR aku MERINDUKANMU…
TAK SEMESTINYA aku merindukanmu lagi karena kini kamu hanya MANTAN KEKASIHKU dan aku tak punya hak apa-apa untuk itu. Kini kau telah pergi membawa SETENGAH HATIku tanpa kepastian. KUTEMUKAN PENGGANTIMU begitu kau pergi karena kau membisikkan kata ‘lupakan aku… kau bisa mendapatkan yang lebih baik daripada aku’, dan akupun berharap kau juga menemukan penggantiku yang lebih baik. UNTUK SESAAT, dia yang kau kira lebih baik daripada kau, ternyata tak SEPERTI YANG KAU INGINI. Aku menjauh darinya dan menganggapnya SAHABAT karena aku tahu AKU PERCAYA, KAMU akan kembali lagi…aku terus BERHARAP KAU KEMBALI. Aku teringat kenangan SEMUA TENTANG KITA. Aku MENYESAL telah membiarkanmu pergi. TAKKAN ADA penggantimu untuk saat ini dan aku memang MASIH CINTA kamu..
KEHADIRANMU yang secara tak langsung sore itu membuatku kaget, sudah ada CINTA YANG LAIN dihatimu. Aku akan BAHAGIA UNTUKMU apabila itu membuatmu bahagia. Ku PERCAYAKAN kau untuk MENJAGA HATInya. Biarlah rasa cinta yang dulu tetap menjadi CINTA DALAM HATI yang selalu kuingat. Dia lebih pantas untukmu daripada aku. Dan, aku tak ingin jadi pengganggu DIANTARA KALIAN Betapa beruntungnya aku dulu SEMPAT MEMILIKImu meski kini aku menjadi HATI YANG KAU SAKITI…
Pemberitahuan!
Ini ketiga kalinya gue ganti blog setelah ada beberapa masalah dalam blog gue, hehehee…
Ehm, sekedar perkenalan dulu, nama gue Nalia Raiya panggilan Lia. Lahir 17 tahun yang lalu di sebuah
Dan sekarang gue kelas Sebelas Sosial di salah satu SMA terkenal di Ponorogo =).
- Dalam keluarga, gue termasuk anak paling cantik dan imut (narsis dikitlah) coz gue adalah anak satu-satunya dari Bokap Nyokap gue, alias anak tunggal. Kalau di umur-umur gue saat ini jadi anak tunggal emang enak, tapi pas udah dewasa yang jadi susah. Kita nggak punya saudara buat saling sharing masalah, baik tentang rumah tangga maupun pekerjaan. Mungkin kita Cuma bisa sharing ke orang tua, juga sahabat tentunya.
- Dalam persahabatan, gue punya 7 sahabat. Mereka adalah Mazhi, Mitha, Hanni, SieBosh, Lukas, Rangga ama Renatha. Dan sifat gue dimata para sahabat gue adalah MANJA yang paling utama!!, plinplan, cengeng, lemah, lebayyy, cerewet (ehh masuk ke lebayy deh), paling nggak bisa jaim, reliable (kata Mazhi nih, hehe), selalu negative thinking (kata Mitha), terlalu mendramatisir keadaan (kata Hanni). Tapi itu semua emang sifat gue dan insyaallah kalau bisa akan gue kurangi sifat jelek gue mumpung masih belum terlambat *_*. Gue pengen Dewasa =).
- Terus, teman-teman gue di Sebelas Sosial kayaknya nggak bisa gue ungkapin dengan kata-kata deh. Gue nggak pernah kebayang ajja punya teman macam Suryono (maaf) yang tiap hari kerjanya di kelas tidur mulu. Nugroho yang terkenal AsBak (asal japlaknya), Dwinky, si Tong-Tong (karena dia tetangga gue jadi gue panggil TONG, TONGGO) yang sangat amat narsis, Rangga yang mampu menghilangkan pulpen gue 4X dalam seminggu, dan para Hawa-hawanya yang suka nggosip (kayak gue enggak aja).
- Oya, hampir terlupakan!! Urusan C-I-N-T-A =). gue punya ex boyfriend yang satu-satunya pernah jadi pacar gue. Sebut saja RPFFP (maaf kalau ada yang pernah dengar singkatan ini). Gue sama dia dulu jadian tanggal 20 Desember 2005 dan berakhir tanggal 19 Januari 2007. Genap 1 tahun masa kami. Dan setelah itu dia pindah ke